FUAD ajak Masyarakat Dakwah Untuk Indonesia Damai

KENDARI, FUAD, Kegiatan Kuliah Umum yang dilaksanakan oleh Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah dengan tema: “Dakwah untuk Indonesia Damai” telah sukses dilaksanakan dengan baik pada hari Selasa, 20 Oktober 2020. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom. Dengan menggunakan media virtual, sehingga memberikan ruang bagi siapa saja untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya para peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.

Kegiatan tersebut  menghadirkan dua Narasumber yakni Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia dan Ibu Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd selaku Rektor IAIN Kendari. Selain itu, kegiatan tersebut dipandu oleh Bapak Dr. H. Muh. Ikhsan, M.Ag.

Welcom Speech disampaikan oleh Dr Nurdin, S.Ag., M.Pd selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Dalam sambutannya beliau memaparkan bahwa biasanya kegiatan kuliah umum ini dilaksanakan secara ofline oleh Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Namun, hari ini harus dilaksanakan secara virtual karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Akan tetapi, ada hikmah tersendiri dari hal tersebut, yakni kegiatan ini dapat menembus batas-batas wilayah yang selama ini hanya diikuti oleh internal kampus saja. Tema Kuliah Umum yang dijadikan kajian oleh Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah adalah “Dakwah untuk Indonesia Damai”. Tema ini diangkat dengan latar belakang keresahan masyarakat, yang kadang-kadang ada kaitannya dengan konten-konten atau materi-materi penyiaran Islam atau Dakwah, sehingga dengan konten tersebut terkadang tidak membuahkan kedamaian bagi masyarakat. Mudah-mudahan  dengan kegiatan ini bisa menjadi bagian yang menenangkan masyarakat bangsa dan negara Indonesia. Ungkap Beliau.

Selanjutnya, kegiatan tersebut dibuka langsung secara resmi oleh Rektor IAIN Kendari yakni Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kami sangat mengapresiasi kepada FUAD yang telah berinisiasi melakukan webinar dengan tema “Dakwah untuk Indonesia Damai”. Tentu kita pahami bahwa Perguruan Tinggi itu memiliki fungsi, tanggung jawab dan peran dalam pengembangan khazanah keilmuan, baik untuk mahasiswa maupun untuk cititas akademika maupun kepada masyarakat. Selain itu PT juga harus peka untuk mencermati apa yang terjadi secara fenomenal kasat mata dihadapan kita adalah sesuai dengan topik yang diangkat pada kegiatan webinar kali ini. Dakwah kali ini mengalami tantangan yang berat, sehingga kita sebagai Perguruan Tinggi Islam tidak bisa hanya berpangku tangan dengan fenomena-fenomena yang terpapar dihadapan kita. Maka webinar kali ini merupakan kepedulian, dari FUAD untuk masyarakat.

Kegiatan webinar kemudian dilajutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A., Ph.D. Dalam kesempatan tersebut beliau menjelaskan bahwa Kalau diri kita tidak memiliki kedamaian, maka bagaimana kita bisa berbagi kedamaian untuk orang lain. Makanya Rasulullah SAW mengajarkan prinsip-prinsip uswatun hasanah/keteladanan dari kita sendiri. Ibarat teko atau gelas yang kosong maka ketika dituangkan ya hasilnya akan kosong, kalau botol air putih maka isinya juga air putih. Begitu juga dengan diri kita, kemanapun kita pergi maka yang akan keluar dari diri kita adalah apa yang ada dalam hati dan pikiran kita. Dakwah adalah memiliki rujukan yang normatif yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Dakwah adalah sosial sehingga di sana terdapat banyak variabel dimana kondisi sosiologis masyarakatnya, ekonomi, struktur masyarakat dan variabel-variabel lainnya yang perlu dipelajari. Para Rasul Allah SWT dikirim untuk membimbing orang-orang kafir, muysrik dan orang-orang yang tersesat. Oleh karena itu, ketika ada orang tersesat maka jangan dijauhi, namun berikanlah dakwah kepada mereka. Maka sampaikanlah dakwah dengan penalaran yang shalih, akhlak yang bagus, sikap percaya diri, beragama dengan percaya diri karena didukung akhlaknya, logikanya, pengalaman beragamanya dan keyakinannya. Sehingga Indonesia akan damai kalau kita berdakwah secara damai, menebarkan kedamaian dengan uswatun khasanah.

Pemaparan  materi selanjutnya oleh Narasumber kedua yakni Ibu Prof. Dr. Faizah binti Awad, M.Pd manyampaikan bahwa Kita memiliki Potensi, Umat Muslim yang jumlahnya 87% seharusnya bisa mempertahankan kedamaian yang ada di Indonesia. Akan sangat disayangkan apabila sesama muslim kita saling mencela satu sama lainnya. Selain itu juga kita harus memanfaatkan adanya IT untuk berdakwah dengan damai. Agar indonesia damai maka peran umat Islam,  peran para da’I, Perguruan Tinggi dapat menghasilkan alumni yang dapat menyampaikan dengan damai agar Indonesia maju. Populasi kita sangat tinggi sehingga seyogyanya dijadikan suatu kekuatan yang bisa diandalkan bagaimana Indonesia bisa dibangun dengan dakwah yang disebarkan dengan lisan dan perbuatan. Selain itu, dalam Dakwah Rasulullah melakukannya dengan bi lqaul ada 15%, bil qalam 25%, dan bil hal 65%. Dalam pemetaan dakwah ada dua kategori yakni garis keras meliputi cenderung fokus pada Ibadah Ilahiyah, cenderung mengekang dengan hukum, memegang satu prinsip dan menginterpretasi tekstual. Sedangkan yang kedua adalah moderat meliputi beribadah dengan sikap humanis, selalu menimbang hukum, membandingkan madzhab dan menginterpretasi kontekstual. Adapun metode dakwah secara damai yaitu memaafkan, memohonkan ampun, bermusyawarah, hikmah, pengajar yang baik dan berdebat dengan cara yang baik.

Dengan terselenggaranya kegiatan kuliah umum oleh Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, semoga Dakwah di Indonesia dapat dilakukan secara damai oleh setiap orang. Selain itu juga, mudah-mudahan dapat menjadi tambahan khazanah ilmu bagi masyarakat dan terkhusus untuk internal civitas akademika IAIN Kendari.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Berita

slot gacor