PENINGKATAN KUALITAS PENYULUH AGAMA DI ERA 4.0 OLEH PRODI BPI

KENDARI-FUAD. Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kendari menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2020, kegiatan ini mengusung tema: “Peran Penyuluh Agama Islam di Era 4.0: Antara Kompetensi dan Best Practice”. Pengabdian ini digelar secara virtual melalui Zoom dan live streaming di YouTube pada Kamis, 15 Oktober 2020.

Penyuluh agama Islam mempunyai peran penting  sebagai pemberi informasi dan edukasi, konsultan dan advokasi terhadap permasalahan hukum dihadapi oleh masyarakat. Dengan peran tersebut, maka penyuluh agama memberikan kontribusi yang luar biasa di masyarakat. Di tengah-tengah pandemi covid-19 yang tengah melanda dunia sekarang, seorang penyuluh dituntut untuk lebih kreatif dalam mendesain kegiatan kepenyuluhan sehingga tetap bisa berkontribusi aktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam kegiatan ini peserta yang ikut berpartisipasi dari kalangan mahasiswa, dosen dan penyuluh di Sulawesi Tenggara dan luar Sulawesi Tenggara. Sedangkan pemateri yang hadir adalah Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M. Si selaku Dewan Pakar PERAPPENAIS dan dosen BPI-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pemateri pertama. Untuk pemateri kedua yakni Bapak Musthofa Umar S.Ag., M.Pd.I selaku Ketua Asosiasi PERAPPENAIS dan menjadi Penyuluh Teladan Nasional tahun 2016. Dengan moderator  Ibu Dr Ros Mayasari, M.Si.

Sebagai Opening Speak, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kendari, yakni Dr. Nurdin, S.Ag., M.Pd. menyampaikan bahwa tema yang dipilih pada kegiatan ini sangat tepat pada masa pandemi covid-19 mengingat bahwa banyak masyarakat yang mengalami trauma psikologis. Selanjutnya narasumber yang hadir pada kesempatan kali ini merupakan orang yang berkompeten, sebab disamping sebagai tenaga pengajar juga merupakan praktisi penyuluh yang berpengalaman dibidangnya. Sehingga diharapkan dengan kegiatan webinar oengabdian masyarakat ini, kita semua dapat mengambil manfaat baik pengetahuan maupun praktis sehingga dapat membantu masyarakat  dengan memberikan penyuluhan lewat giat trauma  healing. Ungkap beliau.

Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M. Si selaku pemateri pertama menyampaikan tentang Peran Penyuluh Agama Di Era Revolusi Industri 4.0.  Beliau memaparkan bahwa banyak orang ketika berbicara tentang penyuluhan identik dengan konseling, tapi sesungguhnya antara penyuluhan dengan konseling yang mempunyai irisan sedikit berbeda. Maksudnya, kalau kita berbicara tentang penyuluhan maka kita akan melihat bahwa penyuluhan itu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok sehingga terjadi perubahan perilaku yang terjadi dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Upaya yang dilakukan dalam penyuluhan adalah bagaimana setelah terjadi peningkatan pengetahuan dapat mendorong khalayak masyarakat itu menjadi tahu dan mampu. Penyuluh agama sendiri dulu dilaksanakan oleh Guru Agama Honorer yang dilakukan dalam bentuk penerangan. Tetapi lambat laun konsep penerangan itu menjadi tidak mumpuni dan harus dikembangkan dengan baik. Maka terjadi perkembangan untuk guru honorer untuk dikelola lagi dengan baik dan dibina sehingga menjadi suatu profesi yaitu penyuluhan agama. Penyuluh agama pada zaman sekarang harus bisa memastikan khalayak sasarannya terjadi perubahan perilaku yang sesungguhnya dan menjadi kebiasaan, dan akhirnya terjadi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik dari segi mental dan spritual.

Sedangkan pemateri kedua yakni Bapak Musthofa Umar S.Ag., M.Pd.I menyampaikan tentang Menjadi Penyuluh Best Practice Di Era 4.0. Beliau menjelaskan bahwa Ada tiga model dakwah Audio, Visual dan Audio Visual tinggal mana yang akan kita pilih. Penyuluh adalah memimpin orang dari yang gelap menuju yang terang, dari yang tidak bisa menjadi bisa namun belum tentu dia sudah membimbing baru sebatas pada suluhan. Terkadang kita menyamakan antara suluhan dan bimbingan padahal kedua hal tersebut berbeda. Potret Penyuluh Masa Depan adalah dunia sekarang ada dalam genggaman tangan. Misalnya dengan HP dapat berperan ganda positif ataupun negativ tergantung kita. Indonesia merupakan peringkat ketiga dalam menggunakan internet memberikan peluang bagi kita untuk berdakwah, memberikan penyuluhan melalui media sosial pada Era 4.0. Mahasiswa sekarang diharapkan dapat membuta chanel youtube bukan hanya sekedar makalah. Karena 4.0 harus menyerbu ke internet.

Dengan  terselenggaranya webinar pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada mahasiswa, alumni dan  penyuluh secara umum mengenai kompetensi yang dibutuhkan bagi seorang penyuluh. Terutama di Era 4.0 sehingga menjadi penyuluh Agama yang professional dibidangnya.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Berita

slot gacor