MINI BANK SAMPAH FUAD DILIRIK WARGA ASING

Mini Bank Sampah (MBS) yang dimiliki oleh Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kendari berdiri sejak 24 Desember 2021 yang lalu. MBS FUAD sama seperti Bank Sampah lainnya, tapi yg menjadi istimewa, MBS FUAD IAIN Kendari menjadi perguruan tinggi yang pertama dan satu-satunya di Sulawesi Tenggara yg memiliki Bank Sampah.

Kehadiran MBS FUAD tidak hanya menyita perhatian kalangan sivitas akademika IAIN Kendari, namun kini MBS FUAD dilirik oleh warga asing yang tergabung dalam organisasi pemerhati lingkungan Naturevolutin.

Pada tanggal 28 Juli 2022, sebanyak 12 orang rombongan relawan Naturevolution yang datang dari Negara Perancis, melakukan  kunjungan di MBS FUAD. Kesempatan ini tentunya disambut baik oleh pimpinan FUAD.

FUAD mengambil kesempatan ini untuk melakukan penandatanganan kerjasama dengan Organisasi Naturevolution Indonesia (NEI) dan juga menggelar Focus Group Discussion (FGD) Dakwah Lingkungan yang juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari dan mahasiswa dari Universitas Haluoleo Kendari.

Dalam FGD, NEI yg diwakili oleh Habib Nadjar Buduha membawakan materi tentang bagaimana sampah saat ini menjadi ancaman bagi kehidupan kita dimasa kini dan yg akan datang. Habib mengatakan bahwa saat ini dilautan perbandingan ikan dengan sampah sudah mencapai 5:1, dan bila dibiarkan akan menjadi 1:1. Bahkan menurut penelitian, ikan dilautan saat ini sudah mengkonsumsi bio plastik, yang artinya kita manusia mengkonsumsi ikan yg penuh dengan bio plastik juga yg sangat merusak kesehatan tubuh.



Dalam materi FGD lainnya, Yusyrifah Halid sebagai pendiri MBS membawakan materi tentang bagaimana awal mula MBS berdiri, apasaja program yang dijalankan , serta program masa depan yg akan mendukung pelestarian lingkungan tidak hanya dikalangan kampus IAIN Kendari saja, tapi lebih luas dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam kurikulum pembelajaran.

Axel yang merupakan relawan Naturevolution dari perancis juga memberikan saran dan masukan yg bisa dilakukan MBS, Axel mengatakan “Ada banyak hal yg bisa dilakukan, membuat seminar lingkungan, membuat taman mini dari barang bekas dansebagainya. Bisa menjadi pembelajaran bagaimana suhu di Preancis saat ini telah mencapai 40 derajat celcius temperaturnya. Ini merupakan Efek dari Global warming” jelasnya.

Para peserta yang hadir dalam FGD ini sangat mengapresiasi kehadiran MBS FUAD, menurut mereka yang telah dilakukan MBS FUAD adalah langkah kongkrit dan nyata yang dapat mendukung pelestarian lingkungan.

Dekan FUAD, Dr.Nurdin.M.Pd sangat berterimakasih atas perhatian yg telah diberikan untuk MBS FUAD dan akan mendukung pengembangan MBS kedepannya. “Sebagai pimpinan, kami akan terus mememberi dukungan untuk pengembangan MBS yang menjadi satu kebanggaan kami di Fakultas. Kerjasama FUAD dan NEI ini sesungguhnya memberi rekognisi Internasional  dimana ini sangat menunjang bagi akreditasi prodi dan Institusi” tambahnya.

Mengutip surah Ali Imran ayat 191 “tidak ada satupun ciptaan Allah SWT di muka bumi ini yang sia-sia” termasuk keberadaan sampah dan MBS FUAD yang menurut sebagian orang tidak berarti apa-apa, tapi bagi sebagian lainnya merupakan berkah dan menjadi penentu keberlangsungan hidup dimasa yang akan datang.

slot gacor