Filsafat dan Motivasi Agama: Dialog Mendalam di Kuliah Umum FUAD IAIN Kendari

Gedung Aula Mini (Kamis, 11 Januari 2024)—Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Kendari mengadakan kegiatan kuliah umum dengan tema “Integrasi Filsafat Islam dalam Pendidikan Sains Menuju Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan: Studi Kasus di Brunei Darussalam”. Peserta kegiatan terdiri dari dosen dan mahasiswa, mencapai 100 orang. Acara ini diawali dengan sambutan Dekan FUAD, memberikan wawasan mendalam tentang peran filsafat.

Dalam sambutannya, Dekan Fuad Muh Shaleh menjelaskan bahwa filsafat merupakan ilmu yang utuh dan menjadi induk berbagai cabang ilmu. “Seorang filsuf memiliki pengetahuan menyeluruh tanpa batasan, mencakup ilmu eksakta dan sosial. Meskipun pada abad ke-14 dan ke-17 terjadi pemecahan pada masing-masing ilmu; ilmu sosial dan eksakta,” Dekan Fuad menekankan bahwa bidang-bidang tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan memerlukan pondasi, yaitu filsafat. Dekan Fuad juga mengingatkan bahwa meskipun Sebagian menganggap filsafat kontroversial dalam pemikiran Islam, ia tetaplah menjadi subjek pembelajaran.

Dekan FUAD apresiasi kerja Tim FUAD atas terselenggarnya Kuliah Umum

“Filsafat, Sebagian orang menganggapnya pengetahuan yg haram. Namun, perlu kita sadari Islam belajar tentang itu. Algazali yang panutannya bidang kebatinan, tak mungkin bicara logika kalau tidak mengerti filsafat. Dalam posisi yg seperti ini maka, intergrasi pengetahuan itu sesuatu yang wajar” Ulas Dekan FUAD.

Lebih lanjut Dekan FUAD menjelaskan “Di pasca sarjana kita ini, ada filsafat ilmu dan filsafat integrasi. Tantangan muncul ketika kita mendikotomi ilmu agama dan ilmu umum. Upaya pun dilakukan untuk menyatukan kembali ilmu sains dan sosial guna memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kehidupan manusia.”

Pemateri Mohammad Hilmy, Spesialis Pemikiran dan Peradaban Islam

Dalam kuliah umum ini, Mohammad Hilmy Baihaqy Yussof dari Universiti Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam menjadi pemateri utama. Hilmy membahas konferensi sekularisasi lmu yang diadakan di Mekah pada tahun 1977.

“Awalnya, konsep ini tidak dimaksudkan untuk menentang Islam, melainkan sebagai respons terhadap dominasi agama Kristen di dunia Barat.”

Hilmy juga menyoroti bahwa pemikir Islam memiliki motivasi ilmu berbasis agama. Hilmy kemudian menjelaskan generasi Islam banyak yang tidak mengenal Pakar ilmu pengetahuan dari muslim seperti penemu Geonemoteri. “Ilmu astronomi dalam Islam didasari oleh wahyu dan hadis. Motivasi mereka tidak didasarkan pada materi, tetapi pada keyakinan (faith). Astronomi diciptakan untuk waktu Salat.”

MC oleh Dosen Mir’atul Hasanah
Serah Terima Plakat Dekan FUAD dan Narasumber
Foto Bersama Pimpinan FUAD di Akhir Sesi Kuliah Umum
(Formasi dari Arah Kiri;
Wadek III, Wadek II, Dekan, Narasumber, Kabag, Wadek I)

Kuliah umum ini diharapkan menjadi dasar pijakan untuk pengembangan pengetahuan di masa depan, menegaskan pentingnya kerjasama antarbidang ilmu dan integrasi pengetahuan untuk kehidupan manusia yang lebih cerah. (/R19)

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot gacor