4 Prodi FUAD Serentak Menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat di Kota Bau-Bau

Pimpinan dan Tim PKM FUAD

Sekali mendayung, dua,tiga pulau terlampaui. Begitulah pepatah yg menggambarkan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis program studi yg dilaksanakan empat prodi sekaligus Fakultas Ushuluddin,Adab dan Dakwah IAIN Kendari, yang dilaksanakan di kota Bau-Bau pada hari senin 29 Maret 2021. Kegiatan PKM ini juga diikuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) di beberapa lokasi yang juga menjadi lokasi kegiatan PKM, yakni Kemenag Kota Bau-bau, MAN Bau-Bau, Pondok pesantren Syekh Abdul Wahid dan Pondok pesantren Al-Amanah.

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Kemenag Kota Bau-bau

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan sebagai perwujudan tridharma perguruan tinggi sekaligus menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat atas problematika yang sedang dihadapi saat ini mulai dari permasalahan digitalisasi informasi sampai pada masalah radikalisme yang telah merajalela khususnya di kota bau-bau ini” Terang Dr.Nurdin.M.Pd , Dekan FUAD saat memberikan sambutan

Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) melaksanakan PKM di MAN Bau-Bau dengan mengangkat tema “Membangun brand dengan media desain dan fotografi” dan diikuti oleh peserta yg terdiri dari siswa dan siswi MAN Bau-bau. Tema tersebut diangkat sebagai upaya peningkatan skill siswa/i dalam bidang branding, desain dan fotografi demi memenuhi kebutuhan di era digital saat ini. 3 Dosen Prodi KPI berkolaborasi membawakan materi tersebut yakni Subria Mamis.M.I.Kom, Yusyrifah Halid,M.I.Kom dan Siti Hadijah Arnus. M.Sos.

PKM Prodi KPI dan BPI di MAN Bau-bau

Sama dengan Prodi KPI, Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) juga melaksanakan PKM di MAN Bau-Bau dengan mengangkat tema “Penguatan karakter sebagai upaya pencegahan radikalisme dikalangan remaja”. Tema ini dianggap penting melihat kondisi anak remaja di kota bau-bau khususnya siswa/i MAN sedikit banyaknya telah menunjukkan perubahan perilaku yang menuju radikalisme. Hal ini diperkuat oleh pernyataan guru-guru dan pimpinan MAN yang tengah menghadapi masalah radikalisme dilingkungan sekolah.

Dr.Asliah Zainal.M.A salahsatu dosen senior prodi BPI selaku pemateri megatakan bahwa remaja adalah Agent of change yang menjadi ujung tombak segala perubahan, maka dari itu remaja diharapkan dapat menempatkan diri dilingkungan yang tepat dan tidak terjerumus pada tindakkan berbau radikal yang menjadikan negara bukan hanya sebagai tempat tinggal dan bernaung, tetapi juga menjadi tempat untuk mengubah tatanan hidup yang lebih baik, sejahtera dan bermartabat.

Disela-sela kegiatan PKM di MAN Bau-bau, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah juga sekaligus melakukan sosialisasi calon mahasiswa baru kepada siswa siaswi MAN. ” Di IAIN sendiri ada beberapa alumni MAN bau-bau yang Alhamdulillah sudah sukses dan menduduki jabatan strategis, salah satunya adalah saya sendiri, yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah” jelas Dr.Nurdin. M.Pd

Ditempat berbeda, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) juga melaksanakan PKM dengan mengangkat tema yang sama dengan prodi BPI yakni ” Peningkatan pemahaman santri terhadap bahaya radikalisme berbasis agama” yang dilaksanakan di Ponpes Syekh Abdul Wahid dan Ponpes Al-Amanah. “Banyak yang menyebabkan orang menjadi radikal bukan hanya di kaitkan dengan agama. Radikalisme merupakan gejala umum yang bisa terjadi dalam suatu masyarakat dengan motif beragam, baik sosial, politik, budaya yang ditandai oleh tindakan-tindakan keras, ekstrim dan anarkis sebagai wujud penolakan terhadap gejala yang dihadapi”, terang Dosen senior prodi IQT, Dr.Hasdin.Lc.,M.Th.I saat membawakan materi.

PKM di Pondik Pesantren Syekh Abdul Wahid

Lain lagi dengan prodi Manajemen Dakwah (MD) yang melaksanakan PKM di kantor Kementrian Agama Kota Bau-bau dengan peserta dari kalangan penyuluh dan Para Mustahik penerima bantuan Gerobak Bakso Halal (GBH) oleh Kementrian Agama Bau-bau. Prodi MD mengangkat tema “Transformasi mustahik menjadi muzakki berbasis Gerobak Bakso Halal” dengan menghadirkan Ketua BAZNAS Kota Bau-bau, Muhadi Ilimi sebagai narasumber. Dalam materinya, Muhadi Ilmi mengatakan, GBH diharapkan mampu menjadi jembatan bagi para mustahik penerima bantuan GBH untuk bertransformasi menjadi muzakki. Kedepannya semoga tidak ada lagi mustahik karena semua telah menjadi muzakki.

Kegiatan PKM ini merupakan agenda wajib dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Diharapkan kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat, sivitas akademika FUAD, dan bagi lembaga.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Berita

slot gacor