FUAD SUKSES MELAKSANAKAN KULIAH UMUM DENGAN TEMA: “DAKWAH HUMANIS DALAM KEHIDUPAN INDONESIA YANG BHINEKA”

KENDARI, FUAD.  Era keterbukaan publik ini menyuguhkan kepada kita semua fenomena yang unik sekaligus memiliki sarat akan perdebatan. Apalagi negara Indonesia yang terkenal dengan masyarakat yang majemuk baik dari  segi suku, agama, ras, budaya dan yang lainnya. Oleh karena itu, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Kendari mengadakan kegiatan Kuliah Umum dengan mengangkat tema “Dakwah Humanis dalam Kehidupan Indonesia yang Bhineka”. Dalam kegiatan tersebut dipandu langsung oleh moderator yakni Dr. H. Muh. Ikhsan, M.Ag. Beliau merupakan Wakil Dekan 3 di FUAD. Kegiatan tersebut sukses dilaksanakan pada jum’at, 06/11/2020.

Welcome Speech pada kegiatan tersebut disampaikan oleh Dr. Nurdin, S.Ag., M.Pd. Beliau merupakan Dekan Fakultas ushuluddin, Adab dan Dakwah. Beliau menyampaikan bahwa ini merupakan Kegiatan Kuliah Umum yang ke tiga kalinya oleh FUAD sebagai penyelenggara. Tema-tema yang diangkat yaitu yang berkaitan langsung dengan kondisi masyarakat saat ini. Dan pada Kuliah Umum kali ini FUAD mengangkat tema “Dakwah Humanis Dalam Kehidupan Indonesia yang Bhineka”. Tema tersebut berangkat dari kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk, karena substansi dakwah adalah mengeluarkan manusia dari kedzaliman, menjadi bagaimana dia bisa melakoni kehidupan yang benar, mengeluarkan manusia dari yang tidak tenang menjadi tenang, dan mengeluarkan manusia dari ketidaktahuannnya menjadi tahu. Pendekatan Dakwah adalah mendewasakan manusia. Sehingga dengan tema tersebut mudah-mudahan dapat memberi kontribusi untuk umat, bangsa, negara, dan agama.Sehingga dengan adanya  dakwah menjadikan umat bersatu dan tidak terpecah belah. Ungkap Beliau.

Kemudian kegiatan dilanjutkan oleh narasumber pertama yakni Prof. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. Dalam penjelasan materi beliau mengungkapkan bahwa, dalam mengajarkan ilmu kepada orang lain kita harus memiliki metodologi, taktis, siasat agar berhasil. Secara linguistik kata ummah berasal dari bahasa hebro yang artinya cinta sejati. Tidak semua komunitas Islam bisa disebut dengan ummah. Ummah itu ialah suatu komunitas yang diikat dengan rasa cinta yang sangat dalam, ada pemimpin yang berwibawa dan rakyatnya adalah santun, dan ada sistem yang mengatur keduanya sehingga semuanya memiliki hak. Dalam shalat berjama’ah merupakan miniatur dari gambaran ummah. Tuntutan dari atas ke bawah merupakan amr (perintah)sedangkan tuntutan dari bawah ke atas adalah do’a. dalam dakwah ada lima hal yang menjadi pembicaraan yaitu yang pertama ada yang disebut sebagai da’I, kedua mad’u (objek dakwah), ketiga ada materi dakwah, keempat ada metode dakwah itu sendiri dan yang kelima adalah media dakwah.

Pemaparan kedua oleh Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A. Beliau membawakan materi tentang Dakwah yang Menyejukkan. Dalam penjelasannya beliau memaparkan tentang Dakwah Islam adalah tugas suci yang dibebankan kepada setiap muslim dimana saja berada, sebagaimana termaktub  dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Dakwah Islam adalah dakwah yang bertujuan untuk memancing  dan mengharapkan potensi fitri manusia agar eksisistensi mereka punya makna dihadapan Tuhan dan sejarah. Adapun Dakwah dalam konteks yg lebih komprehensif adalah: 1) Mengundang ke dalam kebaikan, 2) Menahan seseorang dalam kebaikan, 3) Memberitahu kebaikan, 4)  Mendorong melakukan kebaikan, 5) Menggiring/menemani bersama-sama dalam kebaikan, 6) Membawa orang lain kepada kebaikan. Sedangkan untuk seorang da’I mereka harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Bil hikmati: Bukan hanya bermakna baik tetapi kesucian hati. Ilmu hikmah diberikan kepada orang tertentu karena kedekatannya dengan Allah SWT. 2) Bil mauidzatil hasanati; pikiran yg jernih. Beberpa sifat buruk yg harus dihindari: suudzon, hasad, sombong, jujur/tidak boleh bohong, tidak boleh marah, pelit, riya’ dan sum’ah. 3) wajadilhum billati hiya ahsan: dilakukan dengan cara bertukar pikiran (dialog), sesuai kondisi masyarakat setempat tanpa melukai perasaan mereka (pola penyajian presmanan).

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi ketiga oleh Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd, Beliau menjelaskan tentang Fitrah negara kita Indonesia ini adalah kebhinekaan yang sepertinya membutuhkan kita berinovasi terutama masalah keagamaan dalam hal ini Islam. Dakwah dengan konseling itu sama, karena dakwah acuannya menggunakan Al-Qur’an, hadits dan fatwa ulama. Sementara konseling itu tujuannya sama untuk merobah tingkah laku manusia dari berada kegelapan maka harus kita dorong kepada cahaya yang terang benderang. Inti dari konseling adalah adanya perubahan perilaku, dari perilaku yang abnormal menuju yang normal. Manusia itu prinsipnya adalah baik, artinya adalah manusia itu memiliki segudang potensi kebajikan tinggal mereka mau dibawa kearah yang mana dan lingkunganlah yang menentukannya. Bahwa manusia juga memiliki positif thinking dengan ini mendorong manusia untuk berbuat kebajikan, karena dengan kebajikan akan melahirkan berbagai aspek kehidupan. Dalam kehidupan manusia biasa terjadi ada ketimpangan. Namun, manusia itu bisa berubah. Tinggal manusia itu sendiri mau berubah atau tidak. Sehingga menjadi manusia yang kaamilah.

Dengan terselenggaranya kegiatan Kuliah Umum ini mudah-mudahan memberikan khazanah keilmuan terutama terkait dakwah yang humanis di indonesia yang Bhineka ini. Begitu juga dengan silaturrahim tetap terjaga antara IAIN Kendari dengan seluruh peserta yang hadir yang berasal dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Berita

slot gacor