Kendari, 13 Juni 2024 – Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Kendari menggelar kegiatan Dosen Tamu bertema “Tren Studi Al-Qur’an dan Tafsir” yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian 106 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pemerhati studi Islam.
Dekan FUAD, Dr. Shaleh, membuka acara dengan sambutan, menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap teks-teks Al-Qur’an untuk mencegah kesalahpahaman yang dapat mengguncang masyarakat. “Kita sebagai akademisi harus bijaksana dalam mengkaji dan menyebarluaskan pengetahuan,” ujar Dr. Shaleh. Beliau menggarisbawahi bahwa pemahaman yang baik dan penelitian yang mendalam dalam konteks akademis dan sosial sangat penting untuk membangun masyarakat yang lebih memahami dan menghidupi ajaran Al-Qur’an.
Dr. Shaleh berharap kegiatan ini dapat memberikan pencerahan kepada mahasiswa “Dengan adanya kegiatan seperti ini, kita dapat menjembatani kesenjangan pengetahuan dan memperluas wawasan dalam studi Al-Qur’an dan tafsir,” tutupnya.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran Darlis, Lc., M.Si., dosen tamu dari UIN Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, sebagai pemateri utama. Dalam sesi yang dimoderatori oleh Irda Saputri, M.A., Darlis membahas tiga topik penting dalam studi Al-Qur’an dan tafsir, yaitu desain dengan objek Al-Qur’an, desain dengan metode, dan konsep Living Al-Qur’an. Darlis menjelaskan bagaimana desain penelitian dengan objek Al-Qur’an dapat memberikan perspektif baru dalam memahami teks-teks suci. Ia juga menguraikan metode-metode yang dapat digunakan dalam penelitian tafsir, serta konsep Living Al-Qur’an yang menyoroti bagaimana Al-Qur’an dihidupi dalam praktik sehari-hari oleh masyarakat.
Darlis juga menyinggung wajah baru tafsir di media sosial. Beliau menjelaskan cara mengkaji tafsir di platform digital. Pembahasan lainnya yang tak kalah menarik adalah kajian transformasi dalam tafsir mubadalah. Darlis menguraikan konsep tafsir mubadalah yang menekankan pada kesetaraan dan keadilan gender dalam penafsiran Al-Qur’an. Kajian ini menawarkan perspektif yang transformatif dalam memahami teks-teks Al-Qur’an, memberikan kontribusi penting terhadap wacana keislaman yang inklusif dan progresif.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif antara mahasiswa dan dosen Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Pertanyaan yang diajukan beragam, mulai dari metodologi penelitian hingga implikasi sosial dari studi tafsir. Sesi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan klarifikasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang telah disampaikan, memperkaya diskusi akademis dan memberikan pencerahan baru.
Selain itu, Darlis juga mengusulkan bahwa praktik Living Al-Qur’an dapat menjadi objek penelitian selama masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masyarakat. Mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan KKN untuk mengamati dan mendokumentasikan bagaimana masyarakat menghidupi ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini tidak hanya akan memperkaya wawasan akademis tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam memahami aplikasi praktis dari ajaran Al-Qur’an di masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya IAIN Kendari untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang studi Islam, serta memberikan kontribusi nyata dalam memahami dan menghidupi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat yang terus berkobar, IAIN Kendari berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam studi Al-Qur’an dan tafsir, menjawab tantangan zaman dengan pengetahuan dan hikmah. (Ria-19)